Rabu, 15 September 2010

Pak…boleh numpang?


Dini hari sekitar jam 1 pagi, saat itu aku naek motor kesayanganku memasuki gerbang kota dimana keluargaku tinggal. Setelah menempuh 1 jam lebih perjalanan yang cukup melelahkan dan mata mulai mengantuk membuatku pengen cepet - cepet sampai ke rumah. Kebetulan masih 30 menit lagi lamanya perjalanan yang harus kutempuh.

Tiba – tiba konsentrasiku terusik saat ada sesosok laki – laki yang sambil menggendong anaknya melambaikan tangannya mencoba menghentikanku dan berharap mendapat tumpangan. Awalnya aku ragu – ragu, namun akhirnya kuhentikan motorku dan mereka berlari kecil mendekati. Setelah mendekatiku, ternyata seorang Bapak yang membawa 2 anaknya, satu digendongan dan yang satunya lagi dituntun. Keliatan sekali anak yang dituntunnya itu kelelahan dan mengantuk. “ Pak…boleh numpang? “ “Bapak mau numpang menuju ke SPBU terdekat, mau nyari truk yang menuju ke kota Blitar, mungkin aja sopirnya mau kasi tumpangan karena Bapak udah kehabisan uang” tanya bapak itu padaku, tanpa lama – lama berpikir langsung aja aku bilang “ silahkan pak, saya anterin.” Langsung aja anaknya dan Bapak itu menaiki motorku dan langsung aja kujalankan motorku. Di jalan aku berpikir “jangan - jangan bapak ini punya niat buruk?” tapi hati kecilku mengatakan “ antar bapak ini ke terminal dan berikan ia uang secukupnya!” bingung dan bingung yang kurasakan, namun belas kasih itu kurasakan. Kucoba menuruti hati kecilku, kuantar mereka menuju terminal dan akhirnya kuberikan sejumlah uang yang ga terlalu banyak untuk ongkos dan makan. Setelah berpisah, damai kurasakan dan aku teringat Mat 25:35 “…… ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan…” senangnya bisa membantu orang itu.

Tidak ada komentar: