Rabu, 15 September 2010

Cinta memang menyakitkan (love is sucks)


Mereka telah saling mengenal sejak bersekolah dan sejak menjadi
sahabat baik. Mereka berbagi semua dan apapun juga dan menghabiskan banyak waktu bersama dalam dan setelah sekolah. Tetapi hubungan mereka tidak berkembang namun hanyalah sebatas teman.

Siti menyimpan rahasia, kekagumannya dan cintanya kepada Imam . Dia memiliki alasan tersendiri untuk menyimpan hal itu sendiri.

TAKUT! Takut akan penolakan, takut jika Imam tidak merasakan hal yang sama,takut kalau Imam tidak menerimanya sebagai temannya lagi, takut kehilangan seseorang yang dia merasa nyaman bersamanya. Setidaknya jika dia tetap menjaga perasaannya, dia mungkin masih bisa bersama Imam dan dengan harapan, bahwa Imam lah yang akan mengatakan bagaimana perasaannya kepada Siti.

Waktu terus berjalan dan sekolah telah bubar. Imam dan Siti pergi ke arah yang berlainan. Imam melanjutkan studinya ke keluar negeri, sedangkan Siti mendapatkan pekerjaan. Mereka tetap saling berhubungan, dengan surat , saling mengirimkan foto masing-masing dan saling mengirimkan hadiah. Siti merindukan Imam akan kembali. Dia telah memutuskan bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengatakan kepada Imam bagaimana perasaan cintanya, jika Imam kembali.

Dan tiba-tiba, surat dari Imam terhenti. Siti menulis kepadanya, tetapi tidak ada jawaban.
Dimana dia? Apa yang terjadi? Banyak pertanyaan yang ada di kepalanya. Dua tahun berlalu dan Siti tetap berharap bahwa Imam akan kembali atau setidaknya mengiriminya surat. Dan doanya terkabul.

Dia menerima surat dari Imam , mengatakan.. .! " Siti, aku punya
kejutan untukmu...temui aku di bandara pukul 7 malam. Aku tidak kuat menunggu untuk menemuimu lagi. Cinta dan cium Imam"

Siti berbunga-bunga. Cinta dan cium, berarti banyak bagi seorang
wanita yang belum merasakan cinta sebelumnya. Dia begitu gembira atas kata-kata itu.
Ketika harinya telah tiba, Siti menunggu dengan cemas. Dia memakai pakaian terbaiknya dan berusaha terlihat secantik mungkin. Dia mencari Imam kesana kemari. Tetapi tidak dilihatnya Imam . Kemudian datang seorang wanita dengan pakaian ketat berwarna biru yang seksi.
Dia begitu perhatian melihat Siti, "Hai! Aku Angie, temannya Imam.
Kamu Siti?" tanyanya. Siti menganggukkan kepala. "Maaf, aku punya
kabar buruk bagimu. Imam tidak akan datang. Dia tidak akan pernah bisa datang
lagi," kata wanita itu, sambil meletakkan tangannya di pundaknya Siti.
Siti tidak dapat mempercayai hal yang dia dengar!!! Apa yang telah terjadi?? Siti bingung, dia amat sangat khawatir sekali dan wajahnya menjadi pucat. "Dimana Imam ? Apa yang terjadi padanya??? Katakan padaku..."
Siti memohon kepada si wanita.

Si wanita melihat dengan cermat ke Siti dan dia menepuk pundak Siti dan mengatakan,











"ALAMAK SITI... INI EIKE IMAM...APAKAH EIKE TERLIHAT CANTIK
SEKARANG?
AIH....AIH.. ....YEY NGGAK BISA NGENALIN EIKE LAGI YAH??? IHHH...SEBEL DEH.....!!!"
.........dan kemudian Siti-pun langsung terkapar tak sadarkan diri.....

sumber : dikirimi dari emailnya temen2

Pak…boleh numpang?


Dini hari sekitar jam 1 pagi, saat itu aku naek motor kesayanganku memasuki gerbang kota dimana keluargaku tinggal. Setelah menempuh 1 jam lebih perjalanan yang cukup melelahkan dan mata mulai mengantuk membuatku pengen cepet - cepet sampai ke rumah. Kebetulan masih 30 menit lagi lamanya perjalanan yang harus kutempuh.

Tiba – tiba konsentrasiku terusik saat ada sesosok laki – laki yang sambil menggendong anaknya melambaikan tangannya mencoba menghentikanku dan berharap mendapat tumpangan. Awalnya aku ragu – ragu, namun akhirnya kuhentikan motorku dan mereka berlari kecil mendekati. Setelah mendekatiku, ternyata seorang Bapak yang membawa 2 anaknya, satu digendongan dan yang satunya lagi dituntun. Keliatan sekali anak yang dituntunnya itu kelelahan dan mengantuk. “ Pak…boleh numpang? “ “Bapak mau numpang menuju ke SPBU terdekat, mau nyari truk yang menuju ke kota Blitar, mungkin aja sopirnya mau kasi tumpangan karena Bapak udah kehabisan uang” tanya bapak itu padaku, tanpa lama – lama berpikir langsung aja aku bilang “ silahkan pak, saya anterin.” Langsung aja anaknya dan Bapak itu menaiki motorku dan langsung aja kujalankan motorku. Di jalan aku berpikir “jangan - jangan bapak ini punya niat buruk?” tapi hati kecilku mengatakan “ antar bapak ini ke terminal dan berikan ia uang secukupnya!” bingung dan bingung yang kurasakan, namun belas kasih itu kurasakan. Kucoba menuruti hati kecilku, kuantar mereka menuju terminal dan akhirnya kuberikan sejumlah uang yang ga terlalu banyak untuk ongkos dan makan. Setelah berpisah, damai kurasakan dan aku teringat Mat 25:35 “…… ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan…” senangnya bisa membantu orang itu.