Jumat, 28 Maret 2008

MENANTI SEBUAH JAWABAN


“….apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
(Markus 11:24)


Ungkapan “Menunggu itu nyebelin banget…..” tuh nurut kamu betul nggak? Jujur! Aku nggak setuju ama ungkapan ini. Tapi karena sering mendengar kata-kata ini, akhirnya aku jadi terpengaruh, so aku jadi jengkel juga kalo lagi nunggu or menantikan sesuatu. Apalagi kalo nunggunya lama, wuiiih….. rasanya kepala mau meledak. Weiiit… tunggu dulu! Hari ini TUHAN ngingetin, bahwa segala sesuatu yang kita doakan (kalo itu sesuai dengan kehendak Tuhan), percayalah bahwa kita udah menerimanya.
Ehm… gimana caranya tuh? aku mau menceritakan suatu kesaksian nih. Dulu keluargaku mengalami masalah keuangan. Udah usaha apapun gagal. Hampir 2 tahun masalah perekonomian keluargaku belum dipulihkan. Tapi kami sekeluarga terus berdoa, agar kami menang dalam masalah ini. Selama 2 tahun itu, kami belum mendapatkan jawaban doa. Suatu pagi, kucoba merenung sambil mencari kehendak-Nya. Tiba-tiba aku digerakkan untuk membaca ayat ini, “...apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu...” (Markus 11:24). Saat itu juga, aku meminta ampun pada TUHAN dan juga mengampuni kesalahan orang lain. Aku sadar, sebelumnya aku pernah berdosa terhadap TUHAN dan menyimpan rasa sakit hati karena perlakuan orang lain terhadap aku dan keluargaku. Akhirnya, kami sekeluarga mengalami kemenangan. Itulah faedah menerima sebuah jawaban doa. Pengen tau untuk apa kita menanti?
Berdasarkan pengalaman yang udah TUHAN ajarkan melalui pergumulan keluargaku...apapun bentuk pergumulan kita, sadar ato enggak, kita sendirilah yang memainkan peran untuk menentukan, apakah doa kita itu dijawab ato tidak. Maksudnya? Kalo kita berlaku benar di hadapan TUHAN, maka keluarga kita diberkati. Sebaliknya, kalo kehidupan kita nggak berkenan di hadapan TUHAN, ya kita dan keluargalah yang kena dampak buruknya. So... yang membuat doa kita tidak dijawab adalah dosa yang masih kita simpan. Emang sih! Kita harus jujur di hadapan TUHAN dan mengakui semua kesalahan yang udah kita lakukan, serta meminta ampun pada TUHAN. Sebenarnya, TUHAN udah ngasih jawaban ke kita, namun ada proses yang harus dilalui sebelum kita menerima jawaban itu. TUHAN tuh nggak menyukai sesuatu yang bersifat instan, karena DIA pengen mendidik kita untuk menjadi dewasa.
Pengalaman yang TUHAN beri pada keluargaku, mengajarkan kami untuk terus berharap kepada TUHAN. Disamping itu, TUHAN memiliki suatu rencana yang indah dibalik pergumulan kami. Ada perubahan drastis yang terjadi pada ayah dan adikku. Mereka yang tadinya jarang berdoa, melalui masalah ini... jadinya mereka sering berdoa, rajin membaca firman dan melakukannya. Misal, dulu saat punya uang banyak, dipake sembarangan. Sekarang, kami belajar memberi dan menabur, sekalipun kami kekurangan (inget kan cerita Bokap JC tentang janda miskin? - Baca Markus 12:44). Dalam masa penantian jawaban TUHAN, sekarang aku jadi ngerti arti, “...percayalah kamu telah menerimanya” . TUHAN pengen agar setiap kita tuh mempersiapkan diri lewat proses penantian, sebelum akhirnya kita benar-benar mendapatkan jawaban atas doa-doa kita. Sanggup melakukannya?!